Ernest Campbell, seorang mantan dosen dari Union Theological Seminary di New York menceritakan kisah seorang wanita yang membeli seekor burung kakak tua di toko hewan peliharaan setempat karena merasa kesepian. Ia membawa pulang burung kakak tua itu dan berharap dapat mengusir rasa sepinya. Tetapi setelah beberapa hari , ia kembali ke toko itu dan mengeluh, "Burung kakak tua ini belum berkata-kata sepatah katapun!"
"Apakah burung itu punya sebuah cermin?" Tanya si pemilik toko. "Burung kakak tua suka melihat diri mereka sendiri di cermin."
Akhirnya wanita itu membeli sebuah cermin dan kembali pulang.
Esok harinya, ia kembali ke toko karena burung itu masih belum bersuara.
"Bagaimana dengan sebuah tangga?" Tanya si pemilik toko. "Burung kakak tua senang naik turun tangga." Lalu wanita itu membelikan sebuah tangga untuk si burung kakak tua. Tetapi burung itu masih saja diam seribu bahasa.
Untuk kesekian kalinya wanita ini mendatangi toko hewan itu. Kembali si pemilik toko memberikan sebuah saran, "Apakah burung itu memiliki sebuah ayunan?" Tanya pemilik toko. Burung suka bersantai di ayunan."
Karena si burung kakak tua ini belum memiliki ayunan, si wanita itu membelikannya sebuah ayunan.
Keesokan harinya ia kembali ke toko tersebut untuk memberi tahu pemilik toko bahwa kakak tuanya sudah mati.
"Saya sangat prihatin mendengar kabar itu," kata pemilik toko. "Apakah burung itu pernah mengatakan sesuatu sebelum ia mati?"
"Ya," jawab wanita itu. "Burung itu berkata,'Tidakkah mereka menjual makanan di sana?'"
Pelajaran dari kisah tersebut, kata Champbell, adalah bahwa mungkin kita membeli cermin untuk berdandan, tangga untuk dapat naik lebih tinggi, dan ayunan di mana kita bisa mencari kesenangan, tetapi seringkali kita mengabaikan untuk memberi makan jiwa dan roh kita.
Tahun 2009 ini, Anda ingin menjadi pribadi yang seperti apa? Untuk bertumbuh dan berkembang, berilah makan jiwa dan roh Anda, bukan hanya tubuh Anda.
Allah ingin anak-anak-Nya bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus (Roma 8:29), untuk itu kita harus memperbaharui pikiran kita setiap hari dengan kebenaran firman Tuhan(Roma 12:2).
Inilah makanan yang sehat bagi jiwa dan roh kita, firman Tuhan.
Jangan biarkan junk food (makanan sampah) yang masuk dalam jiwa dan roh Anda. Banyak orang menghabiskan berjam-jam di depan tv, dan memberi makan jiwa dan roh mereka dengan berbagai hal yang sia-sia. Itu adalah junk food bagi jiwa dan roh Anda.
Ganti menu harian Anda, gunakan waktu-waktu di mana Anda duduk di depan tv dengan merenungkan kebenaran firman Tuhan (Yosua 1:8).
Sumber : The Difference Maker, John Maxwell/VM